Saturday, March 18, 2017

Si Ulat Mencari Mama (Yuk Mendongeng, 2012)

Kali ini aku pengen share cerita pendek pertamaku yang dibukukan. Waktu itu kalau nggak salah inget aku nggak sengaja nemu info lomba ini di Facebook. Dan Alhamdulillah, cerita dongen pertamaku lolos seleksi untuk dibukukan bersama karya dari para penulis lainnya. 
Berikut covernya :


Si Ulat Mencari Mama

Ada sekelompok ulat-ulat kecil sedang bermain di sebuah tanah perkebunan yang cukup luas. Saat itu, datanglah seekor induk lalat besar terbang bersama anak-anaknya tepat diatas mereka. Melihat anak-anak lalat bersama dengan mamanya, ulat-ulat kecil itu teringat dengan mama mereka.
”Di mana ya, mama kita?” ulat-ulat kecil itu pun saling bertanya, tapi tak ada satupun yang mampu menjawabnya. Mereka pun memanggil-manggil mama lalat yang terbang diatas mereka.
”Mama lalat, mama lalat, mama kami di mana ya? Tolong beritahu, bagaimana bentuk mama kami?” tanya para ulat-ulat kecil itu kepada mama lalat.
”Mama kalian memiliki sepasang sayap berwarna-warni yang sangat indah. Pergilah kalian mencarinya!” kata mama lalat.
“Terima kasih, mama lalat” jawab para ulat kecil dengan gembira, dan mereka pun mulai mencari.
Pada saat itu, setelah mama lalat dan anak-anak lalat  pergi dan menjauh, lewatlah seekor capung terbang sendirian diatas mereka. Para ulat-ulat kecil itu melihat sepasang sayap capung yang sangat indah dan mengira bahwa itulah mama mereka.
”Mama, mama…!!!” Teriak ulat-ulat kecil pada capung tersebut.
“Saya bukan mama kalian, saya adalah mama dari capung-capung kecil. Mama kalian tidak memiliki ekor yang panjang seperti saya.” kata si capung yang baru saja hinggap disebuah ranting kecil.
“Terima kasih, mama capung.” kata para ulat kecil itu, lalu kembali merayap mencari sang mama.
Setelah beberapa lama merayap mencari sang mama, tiba-tiba muncul seekor induk nyamuk besar hinggap di depan mereka. Para ulat-ulat kecil itupun mengira bahwa nyamuk itu adalah mama mereka.
“Mama..! mama..!” Panggil ulat  pada induk nyamuk tersebut.
“Saya bukan mama kalian, saya adalah mama dari nyamuk-nyamuk kecil. Mama kalian juga tidak menghisap darah seperti saya, Mama kalian suka hinggap ditangkai-tangkai bunga dan menghisap sarinya.” jelas induk nyamuk dengan suara lembut.
Ulat-ulat kecil pun merayap lagi sampai naik ke sebuah tangkai bunga besar. Disana mereka bertemu dengan seekor induk kupu-kupu yang sedang menghisap sari bunga. Karena takut salah lagi, Mereka lalu mendekati kupu-kupu itu dan bertanya.
”Apakah anda melihat mama kami? Mama kami memiliki sepasang sayap berwarna-warni yang indah, ekornya pendek, dan suka menghisap sari bunga.” kata para ulat-ulat kecil dengan polos.
Mendengar pertanyaan itu, kupu-kupu itu pun tertawa terbahak-bahak, dan membuat para ulat kecil kebingungan. “Kenapa anda tertawa?”
”Anak-anak, saya adalah mama kalian.” kata kupu-kupu tersebut. Para ulat pun merasa heran dan bertanya lagi.
”Tapi, mengapa bentuk kami tidak sama seperti mama?” Sambil tersenyum induk kupu-kupu itu pun mulai menjelaskan.
”Kalian masih kecil. Beberapa hari lagi kalian akan menjadi berubah wujud menjadi kepompong atau pupa, dan menggantung ditangkai-tangkai bunga atau ranting-ranting pohon. Setelah beberapa hari menjadi kepompong, kalian akan keluar dari kepompong tersebut, dan akan mempunyai sayap yang indah, serta bisa terbang tinggi mencari makan sendiri seperti mama.” jelas induk kupu-kupu.
Mendengar penjelasan tersebut,  para ulat-ulat kecil itupun bersorak gembira ”Horee … kita sudah menemukan mama kita!!”

0 comments:

Post a Comment

 

Suara Hatiku Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates