Apakah Ankylosing Spondylitis Itu?
Ankylosing Spondylitis atau dikenal
juga sebagai rematik
sistemik merupakan
sebuah penyakit inflamasi dari tulang belakang dan sendi-sendi tulang
sacroiliac (sacroiliac joints). Inflamasi sendiri adalah reaksi tubuh terhadap
Mikroorganisme dan benda asing.
Ankylosing
Spondylitis merupakan jenis penyakit kronis yang
menyebabkan tulang belakang mengalami peradangan. Termasuk dalam rematik
sistemik yang mengakibatkan rasa sakit dan kaku baik di dalam maupun di sekitar
tulang belakang. Penyakit ini dapat mempengaruhi jaringan-jaringan lain di
seluruh tubuh serta dapat mengakibatkan peradangan atau
luka pada sendi tulang lain, bahkan sendi yang jaraknya jauh dari tulang belakang.
Selain itu penyakit ini juga bisa membuat ruas tulang
belakang melebur sehingga penderita sulit bergerak dan menjadi bungkuk. Jika
ankylosing spondylitis sampai menyerang tulang rusuk, penderitanya akan
mengalami kesulitan bernapas.
Ankylosing
Spondylitis menyerang berbagai kalangan usia termasuk juga anak-anak, tapi
sebagian besar menyerang laki-laki daripada perempuan, dengan perbandingan 2:1.
Pada perempuan umumnya Ankylosing Spondylitis menyerang tulang-tulang sendi
yang letaknya berjauhan dengan tulang belakang.
Penyakit ini bisa terjadi di segala usia, tapi umumnya mulai berkembang pada
masa remaja atau dewasa awal (sekitar usia 20 tahunan).
Peradangan merupakan sebuah reaksi
dari imun tubuh terhadap infeksi dari kuman ataupun bakteri. Saat penyakit ini
menginfeksi tubuh, sistem kekebalan tubuh akan kewalahan, meskipun infeksi
bakteri telah hilang. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan peradangan
jaringan yang kronis yang akan berujung pada peradangan autoimun.
Apa Saja Gejala-Gejala Yang Menandai
Ankylosing Spondylitis?
Gejala terjadi secara tiba-tiba
Gejala berupa tulang belakang terasa
sakit dan kaku
Panas, bengkak serta kemerahan pada
tulang-tulang sendi, seperti pinggul, lutut dan pergelangan.
Bagian tubuh yang pertama kali
terasa biasanya adalah sendi panggul kemudian secara berurutan merambat ke
lumbal (tulang punggung bawah), thoracal (tulang punggung atas) kemudian ke
cervical (tulang leher).
Timbulnya rasa nyeri dan kaku
tersebut akan semakin memburuk dengan jangka waktu yang cukup lama, bahkan
sampai berbulan-bulan lamanya.
Peradangan pada tulang sendi jari
kaki serta rasa sakit serta kaku pada belakang tumit, khususnya saat naik
tangga.
Gejala ankylosing spondylitis berkembang selama
berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Terkadang, gejalanya juga datang dan pergi,
membaik dan memburuk, dan muncul dalam rentang waktu tertentu. Untuk menghindari
komplikasi, penyakit ini harus ditangani dengan metode pengobatan yang tepat.
Komplikasi Apa Saja Yang Disebabkan
Oleh Ankylosing Spondylitis?
Pada kasus ankylosing spondylitis yang parah,
pembentukan tulang baru sebagai bagian dari proses penyembuhan akibat radang,
menyebabkan ruas tulang belakang menjadi saling menyatu, kaku, dan tidak
fleksibel lagi. Jika hal ini terjadi pada tulang rusuk, pengembangan paru dan
fungsi pernapasan akan terganggu. Beberapa komplikasi lain yang mungkin
ditimbulkan adalah :
Pernafasan
dan paru-paru.
Jika dibiarkan, penyakit Ankylosing Spondylitis ini dapat mengganggu pernafasan
serta menimbulkan peradangan serta luka pada paru-paru sehingga dapat
menimbulkan batuk serta sesak nafas.
Patah (fraktur) tulang
belakang. Hal ini menyebabkan tulang belakang semakin lemah, pembungkukan
yang terjadi semakin parah, serta gangguan pada sumsum dan saraf tulang belakang.
Iritis. Yaitu saat Ankylosing Spondylitis
menginfeksi iris mata. Ciri-ciri iritis adalah adanya rasa sakit serta
kemerahan pada mata. Rasa sakit ini akan muncul terutama saat berinteraksi
dengan cahaya terang. Peradangan pada daerah ini harus segera ditangani dokter
mata.
Uveitis. Yaitu peradangan pada daerah badan
siliari (ciliary body) dan koroid (selaput yang banyak megandung pembuluh darah
pada mata). Peradangan pada daerah ini harus segera ditangani dokter mata.
Jantung. Ankylosing Spondylitis menyebabkan
luka parut dari sistem elektrik jantung dan membuat detak jantung rendah.
Pasien yang menderita penyakit ini harus dibantu dengan alat pemicu jantung
untuk mempertahankan denyut jantungnya. Radang terjadi juga pada bagian aorta
sehingga menyebabkan bocornya klep aorta. Pasien beresiko terhadap sedak napas,
pusing serta gagal jantung. Jenis komplikasi ini bisa dikatakan jarang terjadi
tetapi tetap harus diwaspadai.
Ginjal. Berikutnya Ankylosing Spondylitis
dapat menyebabkan terbentuknya endapan-endapan amyloiid sehingga menyebabkan
gagal ginjal. Jika dibiarkan akan menimbulkan kelelahan dan mual-mual. Pasien
dengan penyakit ini harus melakukan pembuangan racun-racun darah yang
terakumulasi.
Tulang. Jika sudah kronik dapat
menyebabkan patah tulang terutama pada daerah punggung bawah dan tulang leher
bawah.
Arthritis. Ankylosing Spondylitis juga dapat
memicu Arthritis pada tulang belakang.
Sindrom cauda
equin Terjadi
ketika saraf di dasar tulang belakang tertekan. Kondisi ini menimbulkan rasa
sakit di bokong dan panggul, tungkai terasa lemas, sulit berjalan, dan gangguan
sistem urine.
Apa Saja Penyebab Ankylosing
Spondylitis?
Ada pendapat yang menyatakan bahwa
salah satu penyebab Ankylosing Spondylitis adalah riwayat genetik. Sebagian
besar penderita (90%) dilahirkan dengan gen HLA-B27. Untuk mendeteksi jenis gen
tersebut, diperlukan tes darah. Tetapi pendapat lain mengatakan berbeda. Gen
HLA-B27 ternyata tidak begitu besar pengaruhnya, dimana faktor lain seperti
lingkungan memiliki dampak yang cukup besar sebagai pemicu penyakit ini.
Salah satu contohnya, terjadi di
Amerika. Saat 7 persen dari populasi Amerika memiliki gen HLA-B27, ternyata
hanya 1 persen dari populasi yang mengidap Ankylosing Spondylitis. Di daerah
lain menunjukkan bahwa hanya 1/8 persen dari populasi yang mengidap Ankylosing
Spondylitis , padahal sebanyak 24 persen dari populasi umum memiliki gen
HLA-B27.
Seseorang yang memiliki
keluarga dengan riwayat Ankylosing Spondylitis, resiko terserang penyakit
yang sama hanya sebesar 12 persen. Resiko tersebut enam kali lebih besar
dibandingkan dengan resiko seorang yang tidak memiliki saudara dengan riwayat
penyakit Ankylosing Spondylitis.
Telah ditemukan dua gen yang
dicurigai berhubungan dengan Ankylosing Spondylitis, yaitu ARTS1 dan IL23R. Kedua gen tersebut dapat
mempengaruhi fungsi imun tubuh. Para peneliti berpendapat bahwa jika mereka
dapat menemukan lebih jauh mengenai kedua gen ini, maka di masa mendatang, akan
ditemukan obat untuk penyembuhan penyakit Ankylosing Spondylitis.
Sebuah pertanyaan besar yang masih
digali oleh para ahli adalah mengenai bagaimana penyakit Ankylosing Spondylitis
ini mampu menyebabkan peradangan serta komplikasi pada sekian banyak organ
tubuh.
Adakah Upaya Pencegahannya?
Sayangnya, sampai saat ini belum
ditemukan cara pencegahan terhadap Ankylosing Spondylitis ini. Upaya pencegahan
hanya dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih parah dengan cara
monitoring serta pengobatan yang maksimal.
Cara Pengobatan Apa Yang Tepat?
Tidak ada penanganan khusus untuk mengobati ankylosing
spondylitis. Penanganan dan tindakan yang diberikan bertujuan untuk mengurangi
rasa sakit, memperbaiki kelainan pada postur tubuh, mencegah kecacatan, dan
memampukan pasien untuk kembali beraktivitas secara normal. Bentuk penanganan
tersebut antara lain :
Melakukan
Olahraga dan Pernapasan
Dengan berolahraga rutin setiap hari akan membuat postur tubuh serta fleksibiiltas yang lebih baik. Selain itu olahraga dapat membantu mengurangi rasa sakit. Sebagian besar pasien Ankylosing Spondylitis merasakan efek yang lebih baik setelah berolahraga. Jika menginginkan olahraga yang lebih intensif dengan gerakan-gerakan yang membantu penyembuhan, anda bisa mencari seorang terapis fisik yang sudah berpengalaman untuk mambantu anda. Selain itu, salah satu olahraga yang mengandalkan teknik pernafasan adalah berenang.
Selain berolahraga, penderita juga
dianjurkan untuk melakukan teknik pernafasan. Dengan teknik pernafasan yang
baik dapat membantu menjaga fleksibilitas kerangka dada.
Berlatih
Teknik Postur Tubuh
Dengan berlatih teknik postur tubuh
yang baik akan membantu menghindari beberapa komplikasi yang disebabkan
Ankylosing Spondylitis, khususnya kekakuan dan cacat Fleksi pada tulang
belakang.
Terapi
Panas/Dingin
Dengan melakukan terapi panas pada
otot dan sendi yang kaku dipercaya dapat mengendurkan serta mengurangi rasa
sakit. Sedangkan dengan terapi dingin dapat pada daerah yang meradang dapat
membantu mengurangi pembengkakan. Disamping itu mandi
dengan air panas juga
bisa dilakukan sebagai bentuk terapi.
Operasi
Jika Ankylosing Spondylitis telah
parah, maka satu-satunya pilihan adalah dengan melakukan operasi penggantian
sendi, khususnya di lutut dan pinggul. Meskipun beresiko, operasi juga dapat
dilakukan terhadap pasien yang sudah terkena cacat fleksi tingkat akut,
khususnya di leher.
Pengobatan
Alternatif
Beberapa pengobatan alternatif
seperti pijat dan penggunaan TNS (simulator listrik) juga dapat membantu dalam mengurangi
rasa sakit. Khusus untuk pijat, sebaiknya selektif dalam memilih tukang pijat,
karena jika salah pijatan akan beresiko buruk. Selain itu anda juga dianjurkan
untuk menjaga berat badan ideal serta diet yang seimbang, karena
berat badan berlebih dapat memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap penyakit.
Berhenti
Merokok
Jika anda seorang perokok,
disarankan untuk berhenti. Terutama karena merokok dapat mengganggu pernafasan yang erat kaitannya dengan
Ankylosing Spondylitis.