Tuesday, May 13, 2014

Mengenang Kembali : Di Sini Ada Setan & Di Sini Ada Setan (The Movie)

Hei Guys! Jumpa lagi di postingan baru ^^

Kali ini aku pngen cerita ttg sebuah serial film horror yg sudah bisa dibilang jadul karena sudah lebih dari 10 tahun yg lalu film ini rilis dan meledak dipasaran. Judulnya, Di Sini Ada Setan! *Hohoho >,<"


Di sini Ada Setan! (Sinetron, SCTV)

"Kau slalu.. kurasa.. hadirmu.. antara ada dan tiada..."

Masih ingatkah kalian dengan lagu Utopia yang berjudul Antara Ada dan Tiada? Dimana setiap lagu itu diputar akan terdengar suara awal sang vokalis (Pia) yang begitu mencekam dan bikin merinding. Inilah yg menjadi soundtrack dari sinetron Di Sini Ada Setan!.


Sinopsis :

Apa yang terjadi kalau suatu saat, tiba-tiba kita menyadari bahwa kita memiliki indra keenam untuk merasakan mahluk lain di sekitar kita? Hal ini lah yang dialami Sashi, seorang gadis berusia 15 tahun, yang tiba-tiba hidupnya berubah menjadi penuh petualangan menegangkan, berburu dan mengungkap misteri penampakan setan yang ditemuinya.

Di Sini Ada Setan awalnya bercerita tentang tiga sahabat SMA yakni Sashi (Lia Ananta) cewek yang suka mengepang rambutnya ini memiliki indra keenam merasakan keberdaan hantu, Anya (Nagita Slavina) yang merupakan cewe tulalit serta lekat dengan handycamnya, dan Siska (Diva Nadia) seorang paranormal yang lekat dengan kartu tarotnya.

Cerita berkembang seiring melajunya kehidupan mereka di sekolah, muncul beberapa tokoh yang awalnya pemanis cerita kini mulai sering mengikuti kegiatan gaib mereka seperti Choky (Thomas Nawilis) yang kemudian menjadi pacar Anya, Nicho (Dude Harlino) yang menyukai Sashi begitupun sebaliknya tapi entah mengapa susah sekali bersatu, Dony (Tata Hadiwijoyo) cowok yang menyukai Siska yang awalnya rocker mengembangkan karakternya menjadi pemuda yang memperdalam ilmu agama.

Mereka kemudian membentuk sebuah grup dengan nama The Spocky Buster karena terinspirasi The Ghost Buster, selain itu mereka juga memiliki mobil van milik Choky yang mengikuti gaya mobil van Scooby Doo. Yang awalnya merekam mereka kini mulai membasmi hantu dengan berbagai ritual, barang aneh, hingga menyelesaikan kisah penasaran arwah yang sedang dihadapi. Mereka bahkan membuat situs dan membuatnya sebagai ladang pekerjaan.

Sebelumnya, sekitar tahun 2003, film Di Sini Ada Setan! (The Movie) ini hanya berupa sinetron stripping (kejar tayang) berjudul sama yakni; Di Sini Ada Setan!. Dan karena kepopuleran dan ratingnya yg terus naik, sinetron ini dapat bertahan hingga mencapai 76 episode. Terhitung sejak bulan Oktober 2003 hingga Maret 2005.

Cerita, tokoh dan karakter baik di sinetron maupun film pun tidak jauh beda, karena beberapa pemain masih memerankan tokoh dan karakter yg sama. Hanya alurnya saja yg sedikit berbeda, karena di versi film hanya berlokasi di sebuah danau yg misterius. Sementara di sinetronnya berkisah ttg mereka dikehidupan sehari-hari sebagai remaja, dan berlokasi di lingkungan sekolah maupun rumah.

*** 


Di sini Ada Setan! (The Movie)

Di Sini Ada Setan adalah sebuah film Indonesia bergenre horor yang rilis pada tahun 2004. Film yang disutradarai Purnomo A. Chakil ini diangkat ke layar lebar setelah versi sinetron-nya di SCTV dan MNC The Indonesian Channel berhasil di pasaran.

Di Sini Ada Setan.jpg
Sinopsis :

Choky (Thomas Nawilis) ingin liburan ke sebuah danau yang punya legenda khusus. Konon, siapapun yang menjadi kekasih disana atau membawa pacarnya ke danau itu, cintanya akan abadi sampai mati.

Ibu Choky menyuruh Choky untuk membawa sang adik, Lola (Indri Sathiya), yang sedang mengalami masalah kejiwaan karena baru ditinggal sang pacar (Rionaldo Stockhorst). Dan di dalam rombongan mereka ikut pula Anya (Nagita Slavina), pacar Choky. Dan teman-teman dekat Anya. 
Makin ramai saja acara liburan mereka. Belum lagi rombongan Nico (Dude Harlino) yang akan menyusul rombongan Choky.
Dan ternyata adik Anya yang bernama Anne (Marsha Tengker) juga ikut mobil Choky secara diam-diam.

Danau tempat tujuan wisata mereka sangat asri. Semua sepakat liburan yang akan mereka jalani akan menyenangkan. Hanya Lola yang punya firasat lain dan ternyata ia benar. Masalah timbul satu persatu, terutama sejak adik Choky itu hilang secara misterius. Semua terpaksa mencarinya hingga terpisah satu sama lain. Kemudian teror pun muncul. Liburan yang indah mendadak menjadi peristiwa tragis dan penuh darah.

Choky dan Anya, serta kawan-kawannya berniat menghabiskan masa liburannya di sebuah danau yang konon memiliki legenda, barang siapa yang jadian atau membawa pacarnya ke danau itu, pasti cintanya akan abadi sampai mati. Tapi, sebaliknya bagi Lola, adik Choky yang sedang frustasi karena cinta, ia merasakan firasat buruk akan menimpa mereka. Di tengah perjalanan di malam yang gelap di antara hutan lebat, rombongan Nico yang menyusul rombongan Choky menghadapi masalah. Siska yang mempunyai keahlian meramal pucat gemetar melihat kartu ramalannya yang mengartikan bahwa terror dan kematian sedang menanti mereka.

Perlahan-lahan mereka mati secara mengenaskan. Seperti Steffi yang sedang bercermin, separuh tubuhnya masuk kedalam cermin. Donny ditabrak mobilnya sendiri dan tidak ada yang menyupir, serta Ocha yang ditenggelamkan di danau oleh sosok yang tidak jelas.


Tokoh Dan Karakter :

Lola (Indri Satiya)
Adik perempuan Choky yang pintar dan jenius menjadi frustasi karena baru ditinggal pergi pacarnya. Meskipun dari awal sangat sedikit adegan tentangnya, dia adalah karakter utama pada film ini karena ia memiliki berbagai firasat baik karena ada rasa takut yang menyebabkan dia mempunyai firasat buruk . Ia menjauh dari Choky dan teman-temannya yang lain, dan bertemu dengan Dennis, tanpa tahu bahwa Dennis adalah hantu. Ia meninggal difilm ini, karena tenggelam akibat Dennis. Namun, saat tenggelam didanau tersebut, Dennis memasangkannya cincin, dan yang sebenarnya terjadi didanau tersebut terungkap. Choky terlambat menyadarinya dan saat ia kedanau, Lola sudah terlebih dahulu mengambang.

Choky (Thomas Nawilis)
Pacar Anya yang berperawakan sangat tinggi dan dewasa. Sekalipun Anya adalah seorang yang tulalit dan nggak nyambung, ia menyukai Anya dan rela melakukan apapun untuk menyelamatkan Anya. Ia bahkan mengancam Aldo yang teledor menjaga Anya dan Anne, dan berjanji akan membuat masalah dengannya jika terjadi apa-apa dengan Anya dan Anne.

Anya (Nagita Slavina)
Perempuan yang polos, innocent, dan tulalit. Tiap pergi selalu membawa handycam yang telah dipasang Inframerah yang dapat menangkap gambar hantu. Pacarnya adalah Choky, yang sampai sekarang masih belum diketahui bagaimana keduanya bisa saling suka.

Siska (Diva Nadia)
Perempuan dengan gaya pakaian ala gipsy. Ahli meramal dengan kartu tarot. Dengan kartu tarot pula, ia dapat menemukan hal ganjil tentang alam lain. Ia sebenarnya baik, namun ia kadang kehabisan kesabaran (dan akal) untuk mencoba menjelaskan situasi pada Anya yang tulalit.

Nico (Dude Harlino)
Laki-laki sedikit tampan namun hanya shasi yang menyukai nya. Ia juga memiliki berbagai macam hewan yang unik,langka dan lucu. Ia menyukai Shashi dan sebaliknya Shashi juga menyukainya, namun mereka terlibat cinta segitiga karena anne adik anya juga menyukainya.

Sashi (Lia Ananta)
Perempuan dengan ciri khas rambut berkepang. Dapat merasakan hal ganjil dengan indera keenam yng dimilikinya. Ia menyukai Nico, dan Nico pun menyukainya. Namun terlalu banyak halangan di antara mereka yaitu anne yang juga menyukai nicho. Ia patah hati di sinetron karena di rebut cintanya oleh anne tapi di film ia selalu bersama Nico

***

Monday, May 12, 2014

Ankylosing Spondilitis. Whatt?!!

Hai kawan! Rasanya udah lama banget nggak nulis blog. Mumpung lagi ada mood untuk curhat (ciee curhat xD), yaa daripada suntuk mending ditulis aja kan.

Sebenarnya ini udah sebulan yg lalu. Tapi nggak apalah cerita aja. Mumpung masih ingat :D

Setelah shalat maghrib aku bersama Mama dan Tante berangkat ke sebuah Rumah Sakit yg bernama RS Awal Bros (Makassar). Yang sakit siapa? Siapa lagi kalau bukan aku, haha. Aku sakit apa? Nanti aja jelasinnya ya!

Awalnya sih, aku kira kedua adik sepupuku (Inna dan Faiz) ikut juga, seperti seminggu sebelumnya. Tapi ternyata Papanya mau mengajak mereka ke acara keluarga. Jangankan aku, mereka aja nggak tahu rencana Papanya itu. Nah, jadilah si Faiz yg masih 4 tahun itu menangis dan mengamuk karena nggak dibolehin Papanya ikut naik taksi bareng aku, Mamaku dan Mamanya dia.

Okey, lepas dari masalah itu, setelah beberapa menit akhirnya taksi itu sampai juga di Rumah Sakit. Sebelum itu diperjalanan aku merasa sedikit takut dengan apa yang kudengar nanti dari Dokter. Tapi aku berusaha keras untuk tetap enjoy dan santai. Toh, aku kan juga pernah mengalami ini sebelumnya. Bedanya, kondisiku pada saat itu belum separah sekarang.

Berhubung karena sebelumnya Mama sudah mendaftarkanku, jadilah kami (Aku, Mama dan Tante) harus menunggu. Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya Dokter itu masuk ke ruangannya, sementara aku dapat antrian nomor 8. Huft, harus nunggu lagi dong!

Tak terasa, karena keasyikan nonton video “GGS the Musical” di android, akhirnya namaku pun dipanggil. Aku, Mama dan Tanteku pun segera masuk ke ruangan Dokter itu. Mulailah Mama diminta Dokter menjelaskan tentang aku, riwayat penyakitku, dan bla bla bla.. Sementara aku hanya bisa terdiam mendengar percakapan mereka.

Setelah mendengar penjelasan Mama, Dokter pun mulai memeriksa hasil CT-scan ku beberapa waktu sebelumnya. Jangankan Dokter itu, pertama kali aku melihat hasil CT-scan itu sempat ngeri sendiri. Soalnya tulang punggungku udah nggak lurus lagi. Dan tak hanya itu, katanya selain bengkok tulang punggungku juga berbelok cenderung ke arah kanan. Aku pun memahami maksud Dokter itu, karena aku sendiri yang merasakan sakitnya.

Selanjutnya, Mamaku bertanya solusi apa yang bisa diusahakan terhadap kondisiku yang seperti itu.

***

Sekedar flashback nih! Di awal tahun 2007 lalu, saat usiaku 12 tahun kurang sebulan atau lebih tepatnya pada waktu liburan kelas 6 SD semester 2, secara tiba-tiba persendian dipangkal kaki kiriku diserang kekakuan otot. Dengan kata lain, aku tidak bisa meluruskan sebelah kakiku itu. Saat berjalan, aku sedikit membungkuk karena mengikuti posisiku kakiku yang kaku itu. Bahkan, saat di sekolah pun aku lebih sering pura-pura berlari agar teman-teman yang melihatku tidak melihat ada keanehan pada diriku.

Seiring waktu, kekakuan itu kembali menyerang persendianku. Kali ini terjadi pada lengan kananku yang kaku. Bukan susah lagi, tapi sudah tidak bisa diluruskan. Tepatnya pada persendian bahu lalu kemudian siku. Ya, tangan kanan. Tangan yang selalu mudah kupakai untuk menulis, menggambar, makan, dan kegiatan lainnya. Namun aku tetap bersyukur karena kelima jari kananku masih bisa memegang pena dan tanpa ada rasa sakit.

Sejak tangan kananku kaku, sudah pasti aku mengalami sedikit kesulitan saat menulis, menggambar, serta makan dengan sendok. Terkadang aku harus disuapi Mama saat makan, dan meminta tolong pada sahabatku di sekolah untuk mencatatkan soal-soal ujian dipapan tulis yang hanya jawabannya saja yang dikumpulkan.

Setelah lulus SD, aku pun memilih untuk belajar di rumah saja. Berhubung juga karena kekakuan otot itu sudah menyerang beberapa persendianku yang lain mulai dari pangkal kaki kanan, lalu beberapa bulan kemudian barulah bahu dan siku tangan kiriku, serta rahangku. Karena sejak di vonis kanker otot oleh seorang Dokter ahli syaraf waktu aku masih kelas 6 SD itu, keluargaku memutuskan untuk mengambil pengobatan alternatif untukku. Jadilah aku hanya stay di rumah, belajar sambil menjalani beberapa pengobatan alternatif seperti physiotherapy, terapi urut, herbal, suplemen makanan, dan lainnya.

***

Okey, kembali ke cerita sebelumnya. Dengan nada bicara yang santai, Dokter itu menjawab pertanyaan Mama. Mungkin karena ada aku disampingnya, ia tidak ingin membuatku cemas ataupun kepikiran dengan ucapannya nanti.

Kesimpulan dari apa yang dijelaskan Dokter itu. Sebenarnya masih ada cara lain untuk memperbaiki posisi tulang panggul yg retak yaitu memasang sendi buatan. Tapi menurutnya akan lebih fatal jika tindakan itu dilakukan terhadapku, karena biasanya alat tersebut digunakan untuk orang dewasa diatas usia 40 tahun dan tidak produktif lagi, sedangkan aku baru 19 tahun. Jika tindakan tersebut dipaksakan, Dokter khawatir aku akan merasa lebih sakit lagi daripada sakit yg kurasakan hari-hariku sebelumnya.

Akhirnya, setelah berkali-kali melihat hasil ct scanku sambil menjelaskan, Dokter pun memberi tahu jenis penyakit yg menyerang tubuhku. “Ankylosing Spondilitis” namanya. Sebuah kelainan pada sendi yg berakibat pada pergerakan otot serta tulang belakang. Lebih jelasnya bisa kalian baca DISINI.

Mama pun menerima keputusan Dokter dan memutuskan untuk mencari alternatif lain. Aku hanya bisa tersenyum. Memangnya apalagi yg bisa kulakukan selain tersenyum? Nangis, gitu? Ya enggaklahh!! Dan setelah kurang lebih 20 menit didalam ruangan Dokter, kamipun keluar dan bersiap untuk pulang.

Sampai di rumah, aku coba searching di google tentang penyakit itu. Ternyata, hampir semua yg dijelaskan sama persis dengan kondisiku bahkan sejak kecil. Mulai dari kekakuan pada sendi panggul, hingga seluruh persendian dibagian tubuh, serta membengkoknya tulang punggung diusiaku yg beranjak remaja.

Kalo dipikir2, bener juga ya! Sejak kecil, kelainan itu memang sudah terlihat jelas pada leher dan kedua persendian dilututku. Lambat laun aku pun mengerti semua maksud dari penjelasan itu. Memang sih, sakit itu nggak enak. Tapi mau bagaimana lagi? Harus tetap semangat dong pastinya.

Oh iya, sebelum keluar dari ruangan Dokter spesialis tulang tadi, Dokter itu sempat berpesan padaku untuk selalu sabar dan jangan pernah menyerah! Aku pun tersenyum lalu mengiyakannya. Aku tahu, Allah selalu punya cara untuk menunjukkan kasih sayangNya pada setiap makhluk ciptaanNya di dunia ini. Dan penyakit ini, mungkin salah satu wujudnya yang diberikan padaku bahkan mungkin sejak bayi, namun hingga usiaku 12 tahun aku tak pernah sekalipun menyadarinya.

***

Sejak awal tahun 2007 hingga saat ini. Semua kegiatan yang masih bisa kulakukan aku usahakan untuk melakukannya sendiri. Segala bentuk karya mulai dari gambar, lukisan, origami, papercraft, not angka hingga novel pun telah tercipta seiring kondisiku yang semakin terbatas. Aku tak ingin semua kekakuan otot dan sendi ini membuatku lemah dan tak bisa apa-apa. Selama tanganku masih bisa bergerak, aku akan terus menulis dan berkarya. Hasilnya memuaskan atau tidak, tergantung dari diri kita sendiri yang menghargai karya hasil dari usaha itu. Kalau masih dirasa kurang, jangan pernah berhenti mencoba dan berusaha plus berdoa. Pasti ada jalannya. Be yourself aja! ;)


Mengutip sedikit lirik lagu dari Super 7 - Ora Et Labora :

“Kau pasti bisa, asalkan mau.”

“Jangan pernah menyerah sebelum kau coba untuk berusaha.
Raihlah cita-cita selagi kau bisa janganlah menyerah."

“Berdoa berusaha itulah namanya Ora Et Labora!”
 

Suara Hatiku Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates