Thursday, July 11, 2013

Semangat mengikuti Lomba Menulis!


Tahun 2007. Pada saat masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar, ada suatu hal yang mengharuskanku untuk meninggalkan pendidikan formal, dan hanya belajar di rumah setelah lulus dari Sekolah Dasar. Beberapa diantara kalian mungkin sudah tahu apa sebabnya. Dan disaat itulah, aku mulai gemar menulis.

Alhamdulillah, berkat dari keisengan mencoba searching lomba menulis di google, serta media sosial seperti facebook dan twitter, telah menghasilkan lima antologi cerpen, satu antologi dongeng, serta sebuah buku kumpulan kisah nyata dari sepuluh orang penulis terpilih yang diselenggarakan oleh salah satu penerbit nasional di Indonesia.

Berikut kisahku ...

Sejak tahun 2009, tepatnya dua tahun setelah aku lulus dari Sekolah Dasar, aku pun mulai aktif di dunia menulis. Mulai dari menulis di buku harian (Diary), menulis cerpen di buku tulis, atau mengetik apapun di komputer. Sebenarnya sih, aku sudah menggemarinya sejak masih kelas 4 SD. Berhubung juga karena sejak saat itu aku sangat menyukai pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

Dan sejak beberapa tahun yang lalu, aku pun mulai aktif dan gemar mengikuti beberapa lomba cerpen di facebook. Aku masih ingat, awalnya aku iseng-iseng mengikuti lomba menulis kata motivasi yang diselenggarakan oleh salah satu akun di facebook. Dan ternyata, kata motivasi yang kutulis hanya beberapa baris itu pun terpilih dan berhasil dimuat disalah satu buku antologi dari koordinator lomba tersebut. Judul buku tersebut adalah “Imaginer Embun Pagi” oleh Lavira Az-zahra dkk

Sejak saat itulah, aku mulai mencoba searching di google segalanya tentang lomba menulis cerpen, puisi, maupun novel.

Berhubung juga karena aku punya beberapa stok cerpen yang sudah lama tersimpan dalam file laptopku, seringkali jika ada lomba menulis yang syarat dan ketentuannya baru kubaca, langsung kukirim ke email penyelenggara lomba tersebut. Seperti pada lomba menulis dengan tema “Yuk Mendongeng 2012”, kebetulan aku punya satu cerita dongeng yang beberapa bulan sebelumnya telah selesai kutulis karena terinspirasi dari sebuah cerita di majalah. Daripada hanya tersimpan di file laptop dan tidak ada yang baca, lebih baik aku coba kirim saja ke lomba tersebut. Dan akhirnya, cerpen berupa dongeng itu pun terbit dalam sebuah antologi dongeng berjudul sama dengan nama eventnya.

Lomba ketiga yang aku ikuti adalah event HAS 2. Karena semua tulisan yang masuk akan dibukukan sesuai tema, aku pun mengirim cerpenku ke dua tema dari sekitar lima tema yang ada. Dan sejak Desember 2012 lalu, buku antologi tersebut pun akhirnya diterbitkan. Dua buku yang memuat tulisanku itu berjudul “Sepanjang Rel Kereta” dan juga “Surat Kecil Untuk Ibu”.

Lomba menulis selanjutnya yang aku ikuti adalah event “75 Keajaiban Menulis” dan “Penulis Indie Indonesia” yang diselenggarakan oleh penerbit yang sama. Menulis satu halaman pastinya tidak begitu sulit bagiku. Apalagi temanya yang membuatku seperti kembali ke masa beberapa bulan yang lalu, sejak aku aktif mengikuti lomba menulis. Beberapa bulan yang lalu, kedua buku itu pun sudah terbit, bersama dengan sebuah antologi puisi yang tak dapat ku ikuti. Memang sejak dulu aku sangat lemah dalam hal membuat puisi.

Di lomba menulis berikutnya, aku pun mencoba peruntungan di penerbit mayor. Namun pada akhirnya, setelah cukup lama menunggu pengunguman lomba tersebut, ternyata naskahku tidak terpilih. Mungkin saja karena aku mengirimkan dua cerpen yang halamannya melebihi syarat, atau juga karena ceritanya terlalu remaja, sedangkan penerbit tersebut hanya menerbitkan buku untuk anak-anak. Apa boleh buat? Terpaksa aku hanya bisa menelan kekecewaan. Namun hal itu tak membuatku lantas patah semangat untuk terus mencari peruntungan di dunia menulis yang sudah lama kuanggap sebagai dunia keduaku ini.

Pada lomba menulis selanjutnya, berupa cerpen FTS yang kebetulan aku temukan juga di facebook. Aku kembali mencoba untuk mengirim cerpenku yang berupa true story. Tapi ternyata, mungkin karena tidak memenuhi syarat, cerpen tersebut pun tidak masuk dalam daftar cerpen yang terpilih. Meskipun pahit, pil itu harus berusaha kutelan. Namun tetap, aku tak akan menyerah untuk terus menulis.

Meskipun pada lomba tersebut aku gagal, namun aku tidak patah semangat. Justru karena itu, aku pun terus mencari lomba menulis lewat berbagai media di internet. Yang aku fokuskan adalah cerpen, karena menulisnya tidak membutuhkan waktu terlalu lama. Sedangkan untuk puisi, seperti yang kukatakan sebelumnya, aku tidak begitu mahir dalam pembuatannya.

Beruntung juga, karena dari kegagalan tersebut, aku pun mencoba lagi untuk mengirim cerpen yang sebelumnya bisa dibilang “gagal” itu ke sebuah lomba menulis FTS yang diselenggarakan oleh salah satu penerbit nasional lewat twitter beberapa bulan yang lalu (2012). Dari lomba tersebut, alhamdulillah naskahku terpilih, dan akan diterbitkan bersama sembilan cerpen dari penulis terpilih lainnya. Omnibook tersebut berjudul “Waktu Yang Mengubahmu”. Nonfiksi & True Story Book, yang sudah bisa didapatkan di toko buku.

Dari setiap lomba menulis yang aku ikuti, secara tak langsung memberiku semangat untuk terus berkarya. Meskipun hanya di rumah dan dalam keadaan fisik yang terbatas, aku tetap berusaha untuk bisa mengukir prestasi dibidang menulis. Baik itu lewat cerpen, dongeng, kisah nyata/true story, atau apapun yang bisa kutuangkan dalam tulisan. Baik itu di buku, maupun di software word di laptopku. Aku pun menyadari, naskah yang ditolak bukan berarti naskah yang gagal, dan tak bisa lagi diandalkan, atau dalam kata paling menyakitkan yaitu “sampah”.

Bukan seperti itu, karena sebuah kegagalan adalah awal dari sebuah kesuksesan yang ‘hanya tertunda’. Aku bisa menggunakan dan mengandalkan naskah yang belum terpilih itu lagi dilain kesempatan, di lomba yang pastinya berbeda, dan lebih sesuai dengan tema dari naskah itu sendiri. Dan buat kalian para penulis yang mempunyai kegemaran mengikuti lomba menulis sepertiku, Semangat yaa! Jangan pernah putus asa jikalau naskah belum terpilih. Masih banyak kesempatan, kok! Seperti yang kuceritakan diatas :)

0 comments:

Post a Comment

 

Suara Hatiku Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates