Thursday, July 18, 2019

Sekilas kisah tentang "Manusia Kayu"


“Manusia Kayu”

Pernahkah kalian mendengarnya? Sekitar 2 tahun yang lalu kisah seseorang dengan penyakit langka ini pernah muncul ke permukaan dan menjadi viral. 
Namanya Sulami, wanita asal kabupaten Sragen Jawa Tengah, yang menjalani hidupnya dengan kondisi tubuh yang seluruh bagian persendiannya berubah menjadi keras dan kaku. Kondisi ini membuatnya hanya bisa berdiri dan berbaring. Tak dapat duduk, karena persedian dipanggulnya sudah kaku dan lurus seperti bambu. Tak hanya Sulami, kembarannya pun mempunyai kondisi yang serupa, namun lebih dulu dipanggil oleh Allah SWT.

Hasil gambar untuk ankylosing spondylitis

Yaps! Ankylosing Spondylitis namanya. Sebuah penyakit golongan autoimun, yang secara bertahap membuat semua persendian yang lentur berubah menjadi kaku dan keras seperti kayu. Autoimun adalah jenis penyakit yang kalau dijelaskan mungkin cukup rumit. Tapi intinya, penyakit yang termasuk dalam jenis ini tidak bisa membedakan mana sel sakit dan yang sehat, sehingga antibodi yang harusnya menyerang sel sakit dan bisa melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit, malah justru menyerang sel sehat dalam tubuh yang harusnya dilindungi itu.

Fyi, aku pun begitu. :)
Namun berbeda dengan Sulami, alhamdulillah aku masih bisa duduk, meski untuk berdiri dan berbaring dengan normal dan mudah sebenarnya sudah mustahil kulakukan lagi. Setidaknya aku masih bersyukur bisa berjalan walau harus dipegang, dan merasakan tidur lelap walau sesekali terbangun.

Kondisi yang awalnya misterius dan mengherankan ini mulai kualami sejak usia 12 tahun, saat aku kelas 6 SD, yang juga 12 tahun yang lalu. Secara perlahan, kemampuanku untuk bergerak semakin terbatas. Diawali dengan persendian dibagian leher, lutut dan pangkal paha kiri. Lalu bahu, siku, pergelangan dan jari-jari tangan kanan. Lalu pangkal paha dan lutut kanan. Kemudian rahang. Lalu bahu, siku, pergelangan dan jari-jari tangan kiri. Hingga terakhir, pergelangan serta jari-jari kaki kanan dan kiri.
Terlalu banyak ya? Satukan saja menjadi "nyaris" seluruhnya, karena masih ada beberapa bagian dari sendi itu yang bisa kugerakkan sedikit. :)

Jika disebut lumpuh mungkin kurang tepat ya, karena aku masih bisa merasakan. Hanya untuk menggerakkannya saja yang bagiku terasa sangat-sangat terbatas. Kalaupun bisa dipaksa mungkin tidak akan sakit, melainkan bisa patah, dan itu bisa jauh lebih parah lagi. :(
Kalau dipikir-pikir dan dibayangkan mungkin agak ngeri ya sebenarnya. Pergerakan yang serba terbatas ini sudah jelas menghambat segala kegiatan yang dulu dapat dengan mudah kulakukan sendiri. Bahkan karena saking parahnya saat itu, di kelas 6 semester 2, penyakit ini akhirnya membuatku harus lebih banyak belajar di rumah, disaat-saat terakhirku menikmati waktu bersama teman-teman di Sekolah Dasar.

Karena usiaku saat ini alhamdulillah sudah menginjak 24 tahun, dan penyakit itu muncul 12 tahun yang lalu, bukan berarti di masa 12 tahun sebelumnya kondisi fisikku normal seperti anak-anak lainnya. Sejak kecil memang aku sudah berbeda, namun kondisi itu tak pernah sekalipun membuatku merasa berbeda. ^^
Hingga tiba saat usia sekolah, aku senang karena bisa diterima di sekolah umum, meski sudah jelas aku tetap tak bisa menghindari tatapan aneh maupun cibiran dari anak-anak nakal yang terkadang dapat melukai perasaan. Namun dibalik semua itu, bagiku masih ada lebih banyak pengalaman yang menyenangkan bersama teman dan sahabat-sahabatku di masa-masa sekolah itu.

Hasil gambar untuk ankylosing spondylitis adalah

Setelah 12 tahun berlalu, tak terasa kondisi ini membuatku semakin tak berdaya. Merasa sedih mungkin pernah. Tapi kalau memang ini sudah menjadi takdirku, aku bisa apa? Hanya bisa bersyukur atas kesempatan hidup yang masih diberikan. Kesempatan untuk bernafas, juga untuk beribadah kepada Sang Pencipta. :)

Mau tau kisah lainnya tentang hidupku? Klik aja DI SINI.

Dibalik setiap peristiwa yang terjadi akan selalu terselip sebuah pelajaran hidup yang tak akan pernah disangka kita telah mampu melaluinya. Dan jika melihat kebelakang, aku pun tak pernah menyangka akan mampu melalui semua kesulitan itu bahkan hingga detik ini.

Merasa hidupmu sulit? Coba bandingkan dengan mereka yang hidupnya jauh lebih berat, bukan yang lebih mudah. Pasti kamu akan merasa bersyukur. Tapi jangan aku ya, karena aku juga sadar bahwa diluar sana masih banyak yang ujian  hidupnya jauh lebih berat dariku, namun mereka tetap tegar menjalaninya. ^^
Yakin saja, bahwa akan selalu ada kekuatan yang muncul dalam diri ketika merasa tak mampu melakukan apapun lagi, namun hati tetap berusaha ikhlas untuk menerima dan melalui semuanya. Keep smile, and keep spirit!

Note : 
Kalau mau kabar terbaru tentang Sulami, klik aja di sini.
Jika masih bingung apa itu Ankylosing Spondylitis, Autoimun dan sejenisnya, goggling aja ya! :D

0 comments:

Post a Comment

 

Suara Hatiku Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates