Tuesday, September 4, 2018

Bahas tentang drama Good Doctor dan 'remake'nya



Kalian para pecinta drakor pasti udah gak asing lagi kan sama drama yang satu ini? Mengisahkan tentang seorang pria penyandang sindrom autis yang selalu optimis demi mewujudkan impian sang kakak dan berusaha mengejar cita-citanya untuk menjadi seorang dokter spesialis bedah anak.

Ya, Good Doctor. Karakter autis yang diperankan oleh Joo Won membuat drama ini mempunyai keunikan tersendiri. Selain tentang medis, ada humor dan romance juga yang terselip di dalam setiap alur cerita, yang membuat para penonton tak cepat bosan untuk mengikuti kisahnya.

Dimulai dari saat Park Shi On kecil yang selalu menjadi objek sasaran anak-anak yang tidak memahami kondisinya, serta Ayah yang sulit mengakui keberadaannya. Meski begitu, ia memiliki seorang kakak laki-laki yang selalu menyayangi dan memberinya semangat. Dan karena sang kakak jugalah, ia semakin ingin bercita-cita menjadi seorang dokter. 

Hingga pada saat kesabarannya kembali diuji yakni ketika harus kehilangan sang kakak untuk selama-lamanya, Park Shi On pun diasuh oleh seorang dokter yang akhirnya mampu membuat impiannya terwujud karena meski mengidap savant sindrom (autis), sejak kecil ia telah mampu menghafal semua posisi organ dalam tubuh manusia. Kepintarannya di atas rata-rata bahkan lebih tinggi dari dokter-dokter lainnya. 

Setelah lulus kuliah, Park Shi On direkomendasikan oleh ayah angkatnya tersebut untuk menjadi salah seorang residen di sebuah Rumah Sakit besar di kota Seoul. Namun karena masih banyak yang meragukan keahliannya, ditambah dengan riwayat sindromnya, membuat sang ayah bahkan sampai mempertaruhkan jabatannya agar Park Shi On bisa bekerja di Rumah Sakit tersebut.  

Jelas tak mudah bagi Park Shi On untuk bekerja di Rumah Sakit tersebut. Mulai dari penolakan dokter lainnya, hingga para orang tua pasien yang merasa tidak nyaman dengan keberadaannya. Namun setelah beberapa lama ketika mereka dihadapkan dengan kejadian-kejadian menegangkan yang menyangkut para pasien anak-anak, para dokter pun mulai bisa menerima kehadiran Park Shi On, termasuk dokter Cha, yang seiring berjalannya waktu tanpa sadar telah menjadi pujaan hatinya.  


 

Karena kepopuleran drama serta keunikan ceritanya, pertengahan hingga akhir tahun 2017 lalu drama Good Doctor ini sempat di lirik oleh industri perfilman Amerika dengan dibuat versi remake nya yang diberi judul The Good Doctor, dengan total 18 episode. 

Karakter autis di Good Doctor versi barat ini diperankan oleh Freddie Highmore dengan nama perannya, Shaun Murphy. Freddie merupakan seorang aktor muda yang sebelumnya telah muncul dalam beberapa film sejak usianya masih kecil. Diantara filmnya yang terkenal yakni Arthur, Charlie and the Chocolate Factory, The Chronicle Spiderwick, dll.  

Ada beberapa kemiripan di episode awal dari serial ini. Termasuk para pemain yang karakternya juga disesuaikan dengan versi Korea-nya. Tapi yang namanya barat jelas ada perbedaan dengan versi aslinya. Selain itu, kondisi para pasien, peralatan serta penanganan medisnya pun terdapat cukup banyak perbedaan.  

 
Tak hanya versi barat, dipertengahan tahun 2018 ini, ternyata drama Good Doctor kembali di remake. Kali ini ke versi Jepang, dengan judul yang sama. Dan kalau menurutku sih, yang versi Jepang ini lebih banyak kemiripan dengan versi Korea-nya. 

Meskipun alur dari versi remake ini terkesan lebih cepat karena mengisahkan tentang satu pasien yang berbeda disetiap episodenya, tapi ceritanya tetap nyambung dan membuat mereka yang mungkin sempat ketinggalan satu episode pun masih bisa memahami ceritanya.

Karakter autis juga diperankan sangat baik oleh Kento Yamazaki, dengan nama Minato Shindo. Rambut model bob dan wajah yang lugu membuatnya semakin cocok memerankan karakter pengidap savant sindrom ini. Tak berbeda jauh dengan Park Shi On, tingkah laku Minato Shindo serta daya ingatnya yang luar biasa pun selalu menjadi penyelamat para pasien anak-anak, meskipun seringkali ada saja pihak yang meremehkan keahliannya, serta tidak menyukai keberadaannya di departemen bedah anak Rumah Sakit tersebut.

Kalau menurutku sih, diantara ketiga versi Good Doctor ini, aku masih lebih suka yang versi Korea-nya. Bukan hanya karena ada Joo Won (yang juga termasuk bias pertamaku di dunia drakor 😅), tapi juga karena alur ceritanya yang unik, seru, dan lebih mengesankan. Tapi baik dari ketiga serial ini pun sebenarnya dapat jadi inspirasi bagi mereka para kaum difabel (khususnya autis) yang mungkin memiliki impian menjadi seorang dokter, namun seolah dihalangi oleh berbagai keterbatasan.

Park Shi On, Shaun Murphy, dan Minato Shindo aja bisa, masa kalian enggak? 😁

Berikut aku share foto dan karakter dari masing-masing serial Good Doctor. 












0 comments:

Post a Comment

 

Suara Hatiku Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates