![]() |
With Alm. Papa :') |
Aku menghabiskan sebagian masa kecilku di kota Dili, Timor Timur. Bersama dengan beberapa saudara sepupu yang seusiaku, aku tetap dapat bermain ceria tanpa beban. Memang ada kalanya aku kesulitan karena tidak mampu menjaga keseimbangan tubuhku. Terlebih pada saat ingin jatuh, aku tak bisa mengangkat kepala atau menekuk lutut untuk mencegahnya.

Kenapa bisa? Hal itu terjadi karena jika aku terjatuh duduk, yang terkena langsung adalah tulang ekorku, yang sejenak mempengaruhi syaraf sehingga aku tak dapat bergerak dan berkata apa-apa. Sakit sekali. Makanya, sejak kecil Mama selalu membelikanku sepatu/sandal yang alasnya terbuat dari karet mentah, agar saat bermain diluar rumah atau saat di sekolah aku tidak gampang terpeleset dan jatuh duduk.

Mungkin banyak cerita dan kisah masa kecilku yang telah kulupakan. Namun dari sisa cerita yang masih kuingat itu aku dapat mengambil pelajaran. Perlahan namun pasti, aku dapat mengerti makna kehidupan. Jika tak ada pilihan selain hidup menjadi difabel, aku tetap berusaha mensyukurinya. Mungkin, Allah mempunyai rencana lain yang belum terlintas dipikiranku. Namun saat ini, aku mencoba untuk lebih memahami arti kehidupan itu sendiri.

Semangatt!! ^_^
0 comments:
Post a Comment