Ketika membaca Al-Qur’an kita sering menjumpai tanda-tanda khusus yang dicetak lebih kecil di sela-sela ayat-ayat Al-Qur’an. Tahukan anda bahwa tanda-tanda tersebut adalah tanda waqof dan memiliki maksud tertentu?
Tanda-tanda tersebut merupakan rambu-rambu dalam membaca Al-Qu’ran, berikut pengertian dari beberapa tanda-tanda waqof yang terdapat dalam Al-Qu’ran.
م Harus berhenti
لا Dilarang berhenti
صلى Disambung lebih baik
قلى Berhenti lebih baik
ج Boleh berhenti
؞؞ Boleh berhenti pada salah satunya namun dilarang berhenti pada kedua-duanya
° Tidak boleh dibaca panjang baik ketika disambung atau berhenti
o Dibaca panjang ketika berhenti dan dibaca pendek ketika disambung
سكتة Berhenti sesaat tanpa bernafas dengan niat melanjutkan bacaan
تسهيل Mengeluarkan bunyi antara ا dan هـ
امالة Mengeluarkan suara antara bunyi fathah dan bunyi kasroh atau antara bunyi ا dan ى sehingga berbunyi [e]
نقل Memindahkan harakat dari huruf yang hidup kepada huruf yang mati
اشمام Membaca kata : la ta’manna pada surat Yusuf dengan cara didengungkan sambil menutup bibir. ن Tanda nun kecil adalah nun penghubung
ع Tanda satu ‘Ain
Demikianlah pengertian dari tanda waqof yang sering kita jumpai ketika membaca Al-Qur’anul Kariim. Semoga bermanfaat!
Monday, September 1, 2014
Teknik Rubiks Cube 3x3 untuk Pemula
Author: Unknown
|
at:9:51 AM
|
Category :
Tips & Catatan Lainnya
|
Algoritme edge rubik’s 3x3
U/U’ : sisi atas
R/R’ : sisi kanan
L/L’ : sisi kiri (berlawanan dengan R/R’)
F/F’ : sisi depan
f/f’ : sisi depan 2
D/D’ : sisi bawah
B/B’ : sisi belakang (berlawanan dengan F/F’)
*Note : tanda (') dibaca aksen.
Bagian 1
Dimulai dengan membuat corner bawah/alas (+). Untuk membuat corner bawah, sebenarnya kita tidak perlu memikirkan algoritmanya dulu. Cukup dengan pencarian. Misalnya, jika putih yang menjadi corner alas, dan kuning corner atas, maka sisi merah dan orange berlawanan dengan sisi biru dan hijau. Dan ingat, kaki-kaki cross-nya (edge yang di 4 sisi tengah) harus sama warnanya
Setelah corner kita dapatkan, maka untuk membuat alas penuh tidak menjadi kesulitan lagi. Kita cukup memperkirakan, yang sisi kanan dan kiri warnanya sama, dan tidak menghadap kebawah, maka itulah yang bisa dinaikkan, dan akan menjadi suatu alas penuh (bukan corner lagi).
Begian 2
Setelah alas jadi (1 baris), kita balik rubik’snya, dan membuat alas yang sudah jadi tadi tetap dibawah.
Selanjutnya, kita membuat baris kedua. Yang harus kita perhatikan disini adalah, warna ditengah atasnya. Maksudnya, warna ditengah atasnya, harus sama dengan warna dari kaki crossnya. Misal : jika putih yang menjadi alas, maka warna diatas adalah kuning. Kita tidak perlu memakai warna yang ada kuningnya. Cukup biru-merah, merah-hijau, hijau-orange, dan orange-biru.
Jika disisi kirinya yang teracak, Algoritmanya : U’, L’, U, L, U, F, U, F
Jika disisi kanannya yang teracak, Algoritmanya : U, R, U’, R’, U’, F’, U, F
Bagian 3
Setelah ke 2 baris jadi, kita membuat baris terakhir. Awalnya, kita harus membuat cross atas terlebih dahulu. Di bagian ini, biasa kita temukan bentuk L kecil, tanda titik, ataupun garis lurus. Kita tak usah memperhatikan edge yang lain. Cukup bentuk tersebut.
Untuk Algoritmanya, jika membentuk L kecil, maka kita harus memutarnya kesudut kanan bawah (L kecilnya terbalik menghadap kebawah). Berikut algoritmanya :
Jika garis lurus : F, R, U, R’, U’, F’
Jika L kecil : f, R, U, R’, U’, f’
Jika satu titik ditengah : F, R, U, R’, U’, F’, f, R, U, R’, U’, f’
Bagian 4
Nah, setelah cross atas jadi, pasti bentuknya beda-beda, dong! Terkadang, ada bentuk tambah (+), bentuk yang menyerupai ikan, atau bentuk seperti botol kecil (3-3-1).
Jika yang didapat adalah bentuk ikan, maka kita harus memutar edgenya kesisi sudut kiri bawah (jadi kepala ikannya berada disudut kiri bawah).
Namun, bila berbentuk botol kecil, kita memutar edgenya ke bagian kanan (bawah botol, atau 1 edge, berada dibagian kanan).
Untuk algorimanya, sbb :
Semua bentuk : R, U, R’, U, R, U2, R’
Bagian 5
Jika sisi atas sudah jadi, namun sampingnya masih acak-acakan, ini rumusnya :
R, U2, R’, U’, R, U2, L’, U, R’, U’, L
Wait! Sebelum menjalankan algoritma diatas, kita perlu memperhatikan dulu warnanya. Untuk lebih mudah. Bila ada 2, atau malah 3 sisi yang udah jadi, namun disisi lainnya masih acak, kita perlu memutar edgenya kearah kiri tangan kita. Baru deh, lanjutkan the algoritme !?
Bagian 6
Ternyata masih ada bagian ke 6, toh? O iya, sebelum jadi sempurna, biasa dibagian akhir, ada 3, atau 4 edge yang tertukar ditengah sisi atas rubik’s (alas tetap dibawah). Untuk menyelesaikannya, berikut algoritmanya :
F2, (U/U’), R’, L, F2, R, L’, (U/U’), F2
Gimana? Udah jadi kan, Rubik’snya? Kalo ada yang kurang dipahami, atau ada pertanyaan, silahkan komen aja.
U/U’ : sisi atas
R/R’ : sisi kanan
L/L’ : sisi kiri (berlawanan dengan R/R’)
F/F’ : sisi depan
f/f’ : sisi depan 2
D/D’ : sisi bawah
B/B’ : sisi belakang (berlawanan dengan F/F’)
*Note : tanda (') dibaca aksen.
Bagian 1
Dimulai dengan membuat corner bawah/alas (+). Untuk membuat corner bawah, sebenarnya kita tidak perlu memikirkan algoritmanya dulu. Cukup dengan pencarian. Misalnya, jika putih yang menjadi corner alas, dan kuning corner atas, maka sisi merah dan orange berlawanan dengan sisi biru dan hijau. Dan ingat, kaki-kaki cross-nya (edge yang di 4 sisi tengah) harus sama warnanya
Setelah corner kita dapatkan, maka untuk membuat alas penuh tidak menjadi kesulitan lagi. Kita cukup memperkirakan, yang sisi kanan dan kiri warnanya sama, dan tidak menghadap kebawah, maka itulah yang bisa dinaikkan, dan akan menjadi suatu alas penuh (bukan corner lagi).
Begian 2
Setelah alas jadi (1 baris), kita balik rubik’snya, dan membuat alas yang sudah jadi tadi tetap dibawah.
Selanjutnya, kita membuat baris kedua. Yang harus kita perhatikan disini adalah, warna ditengah atasnya. Maksudnya, warna ditengah atasnya, harus sama dengan warna dari kaki crossnya. Misal : jika putih yang menjadi alas, maka warna diatas adalah kuning. Kita tidak perlu memakai warna yang ada kuningnya. Cukup biru-merah, merah-hijau, hijau-orange, dan orange-biru.
Jika disisi kirinya yang teracak, Algoritmanya : U’, L’, U, L, U, F, U, F
Jika disisi kanannya yang teracak, Algoritmanya : U, R, U’, R’, U’, F’, U, F
Bagian 3
Setelah ke 2 baris jadi, kita membuat baris terakhir. Awalnya, kita harus membuat cross atas terlebih dahulu. Di bagian ini, biasa kita temukan bentuk L kecil, tanda titik, ataupun garis lurus. Kita tak usah memperhatikan edge yang lain. Cukup bentuk tersebut.
Untuk Algoritmanya, jika membentuk L kecil, maka kita harus memutarnya kesudut kanan bawah (L kecilnya terbalik menghadap kebawah). Berikut algoritmanya :
Jika garis lurus : F, R, U, R’, U’, F’
Jika L kecil : f, R, U, R’, U’, f’
Jika satu titik ditengah : F, R, U, R’, U’, F’, f, R, U, R’, U’, f’
Bagian 4
Nah, setelah cross atas jadi, pasti bentuknya beda-beda, dong! Terkadang, ada bentuk tambah (+), bentuk yang menyerupai ikan, atau bentuk seperti botol kecil (3-3-1).
Jika yang didapat adalah bentuk ikan, maka kita harus memutar edgenya kesisi sudut kiri bawah (jadi kepala ikannya berada disudut kiri bawah).
Namun, bila berbentuk botol kecil, kita memutar edgenya ke bagian kanan (bawah botol, atau 1 edge, berada dibagian kanan).
Untuk algorimanya, sbb :
Semua bentuk : R, U, R’, U, R, U2, R’
Bagian 5
Jika sisi atas sudah jadi, namun sampingnya masih acak-acakan, ini rumusnya :
R, U2, R’, U’, R, U2, L’, U, R’, U’, L
Wait! Sebelum menjalankan algoritma diatas, kita perlu memperhatikan dulu warnanya. Untuk lebih mudah. Bila ada 2, atau malah 3 sisi yang udah jadi, namun disisi lainnya masih acak, kita perlu memutar edgenya kearah kiri tangan kita. Baru deh, lanjutkan the algoritme !?
Bagian 6
Ternyata masih ada bagian ke 6, toh? O iya, sebelum jadi sempurna, biasa dibagian akhir, ada 3, atau 4 edge yang tertukar ditengah sisi atas rubik’s (alas tetap dibawah). Untuk menyelesaikannya, berikut algoritmanya :
F2, (U/U’), R’, L, F2, R, L’, (U/U’), F2
Gimana? Udah jadi kan, Rubik’snya? Kalo ada yang kurang dipahami, atau ada pertanyaan, silahkan komen aja.
Subscribe to:
Posts (Atom)